Paris-Perancis,
Tabir penyebab kematian mendiang
pemimpin Palestina Yasser Arafat kini kian terkuak. Setelah tim forensik asal Swiss meneliti sampel jasad Arafat dan yang mengejutkan di sample darah tersebut ditemukan zat radioaktif Polonium di
sisa-sisa jasad Arafat 18 kali lebih tinggi dari kadar normal. Laporan
yang dilansir laman Al-Jazeera, Rabu, 6 November 2013, menyebutkan
Arafat kemungkinan telah diracun dengan radioaktif Polonium.
Mereka menegaskan bahwa mereka tidak bisa mencapai kesimpulan yang lebih pasti karena jangka waktu kematian yang cukup lama. Sampel yang terbatas juga menjadi penghambat.
Polonium-210 adalah zat radioaktif yang secara alami diperoleh tubuh dari makanan dengan dosis rendah, namun senyawa ini bisa mematikan jika tertelan dalam dosis tinggi.
Dave Barclay, ahli forensik dan mantan dekektif di kepolisian Inggris, mengatakan temuan tersebut merupakan pernyataan yang sangat kuat. "Kadar polonium di tubuh Arafat sekitar 900 milibecquerels, sekitar 18 atau 36 kali lebih tinggi dari rata-rata," kata dia.
Sebelumnya, catatan medis yang dikeluarkan rumah sakit Prancis menyebutkan bahwa Arafat meninggal pada 2004 karena serangan stroke yang disebabkan oleh gangguan darah. Namun, jenazahnya diangkat tahun lalu karena adanya dugaan bahwa dia dibunuh.
Suha Arafat, janda mendiang Arafat, yang mendapat salinan laporan tersebut Selasa (5/11) lalu mengatakan bahwa dia sangat sedih. "Saya kembali berduka. Ini seperti Anda baru saja diberitahu bahwa dia meninggal," katanya.
Source: AL-JAZEERA | RAJU FEBRIAN
Tidak ada komentar :
Posting Komentar